Viona sudah menduga cepat atau lambat ia akan dipanggil oleh fihak kampus berkaitan dengan gambar gambarnya yg dimuat di subuah majalah khusus pria.
biaya kuliah saat ini sangat mahal, apalagi usaha orang tuanya agak tersendat sehingga otomatis aliran uang pun tersendat. Beruntung seorang kawan menawarinya pekerjaan menjadi model di sebuah majalah khusus pria dewasa, syaratnya tentu saja harus berani tampil hot.

Viona menerima tawaran itu dan gambarnya pun kerap menghiasi majalah pria dewasa, uang yg diterima nya pun cukup lumayan. Namun meski begitu, tetap saja penghasilannya belum cukup memenuhi seluruh kebutuhan hidup dan kuliahnya , oleh karena itu di waktu luang ia juga menjadi “escort”.
Viona bercermin untuk terakhir kalinya, mengagumi tubuhnya sendiri, rambut panjang , body ideal dan buah dada yg membanggakan. Viona tak pernah memakai make up berlebih , ia mempunyai kecantikan alami , kecantikan yg banyak membuat mata para lelaki terbelalak. hari ini Viona sengaja memakai rok hitam diatas lutut dan blouse putih yg ketat mencetak buah dadanya.
Dia tiba di ruang ketua jurusan sedikit terlambat akibat macet. Viona mengetuk pintu dan masuk , ia sedikit terkejut karena selain pak Santo , disana ada pak Andre pembantu rektor, dan pak Denny dosen di fak hukum.
di meja kerja pak Santo tergeletak majalah dewasa yg memuat gambar gambar panas Viona yg semi nude.
Viona sedikit panik, karena ia tak menyangka harus bertemu tiga orang itu, tadinya ia akan sedikit “merayu” ketua jurusan seandainya ia akan kena sanksi ..tapi sekarang..?
“silakan duduk ” kata pak Santo
“pagi pak…” jawab Viona dan duduk
“Viona…kamu dipanggil kemari sehubungan dengan gambar kamu yg dimuat di majalah ini , kamu tahu ini bisa mencoreng nama baik kampus ini..” kata pak Santo.
“tapi pak…gambar ini punya estetika seninya , bukan gambar tabloid murahan..apalagi majalah ini punya reputasi yang bagus…” Viona membela diri
“meski begitu bukan berarti kamu bisa bebas seperti ini , ingat reputasi terhormat kampus kita, apalagi dimana kamu kuliah tertulis jelas disitu.” kata pak Andre
Viona menyadari bahwa percuma ia berdebat , ia pasti kalah. namun ia tetap mencari cara bagaimana ia bisa keluar dari masalah ini. Viona berusaha menarik simpati mereka.
“maaf pak…sekarang ekonomi keluarga saya sedang bermasalah, sementara kebutuhan saya banyak terutama untuk membayar uang kuliah pak…” kata Viona sedikit memelas.
“tapi kan kamu bisa bilang…atau setidaknya mengajukan permohonan beasiswa…” kata pak Denny
“maaf Viona, namun demi nama baik kampus kita ..kamu bisa saja kami keluarkan ” kata pak Santo kemudian.
Viona sedikit panik , ia sudah setengah jalan di fakultas hukum, ia tak mau jika harus berhenti di tengah jalan, dan menyia nyiakan tahun tahunnya.
“aduh…pak…tolong..saya mohon kebijaksanaannya……saya siap melakukan apa saja pak…” kata Viona
ruangan itu mendadak sunyi. Viona kemudian menyesali ucapannya , ia bisa merasakan ketiga mata lelaki itu memandanginya dengan penuh minat, keringat dingin keluar dari dahi Viona.
“kita bisa mempertimbangkannya kembali kok Viona..tapi tentu saja sesuai kata kata kamu…kamu harus melakukan sesuatu”
“maksud bapak…?” Viona mulai menduga apa yg ada di balik otak dosennya itu
“kamu terlihat sangat berbakat di majalah ini..sekarang….seberapa jauh kamu bisa memanfaatkan “bakat” kamu itu untuk menolong kuliah kamu….” kata pak Santo sambil tersenyum nakal
Viona mengerti maksud perkataan itu , ia memang tak punya banyak pilihan , namun ia juga sedikit enggan harus melayani ketiga dosen bejadnya ini.
“saya mengerti pak..tapi saya juga punya syarat..semuanya hanya dilakukan hari ini , di tempat ini dan tidak berlanjut ke hari atau waktu lain..” kata Viona
ketiga orang itu terlihat ragu , mereka saling memandang. Viona tahu ia harus memanfaatkan keraguan mereka. Viona pun berpindah tempat duduk ke sofa, disana ia sengaja memamerkan pahanya yg mulus, membuat ketiga pria ia itu menelan ludah.
“bagaimana pak setuju…..?” kata Viona sambil membuka dua kancing blousenya dan menyibakan rambutnya ke belakang.
Pak Santo org pertama yg menghampiri Viona, celananya terlihat menggembung. Pak Santo kemudian berlutut diantara kaki Viona. Viona menyambutnya dengan melebarkan kakinya , ia membiarkan tangan pak Santo menyusuri kaki dan pahanya sampai ke pangkal paha.
Pak Andre menyusul mendekati Viona, dengan sedikit kasar ia meremas buah dada Viona dan mencubit putingnya. sementara pak Santo melepaskan rok mini dan Cd Viona, ia terpana melihat keindahan memek Viona yg tertutup sedikit rambut halus. Pak Santo mendorong Viona agar berbaring di sofa untuk kemudian ia menjilati memek Viona penuh nafsu dengan jilatan yang hangat dan basah
“kamu cantik sekali Viona….” kata pak Andre sambil melepas blouse Viona dan branya
“dan ingat kamu .harus melakukan apa saja hari ini sesuai perintah kami..” kata pak Andre kemudian
Viona kembali berkeringat dingin , kata kata pak Andre membuatnya berpikir , apakah ada yg lebih buruk dripada harus melayani nafsu bejad ketiga dosennya ini..?
“tapi…aahh..” Viona tak dapat melanjutkan kata katanya, ketika pak Andre menyedot buah dadanya dengan kasar, sementara buah dada satunya jadi mainan pak Denny.
serangan bersamaan pada tubuhnya menimbulkan efek yg luar biasa bagi Viona, ini pertama kalinya ia harus melayani tiga pria sekaligus. Viona merasakan ada sesuatu dalam tubuhnya yg siap meledak.
sementara bagai kelaparan pak Santo masih menjilati memek Viona , tak lama kemudian Viona merasakan sesuatu yg hangat dan basah mengalir diantara kakinya, dan tubuhnya seolah kehilangan tenaga
rasa geli dan nikmat muncul ketika pak Andre menjilati seluruh tubuh Viona, dari leher sampai perut, tangannya tak lepas dari buah dada Viona. Viona mencoba menikmati dan meresapi semua rangsangan yg ia dapatkan dari tiga org ini.
perlahan tapi pasti jilatan jilatan pak Santo membuat Viona mencapai kembali orgasme,
“aahh..ahhhh…pak…aauhhhh….” rintih Viona tubuhnya kembali melemas
belum sempat Viona mengumpulkan tenaga, tiba tiba pak Santo bekata
“yahh..belum apa apa udah lemes…..sekarang kan baru kita mau mulai…”
Viona terkejut melihat penis pak Santo saat ia melepas celananya. besar dan panjang menegang, ia khawatir tak sanggup menghadapinya, ia menggeleng dan sedikit protes..
“nanti dulu pak…bentar..saya masih lemas……bentar lagi…”
‘hehehe..ingat perjanjiannya kan…..? apalgi kamu bilang harus hari ini dan saat ini juga..hehehe…siap atau enggak ya harus mau… hehehe..” kata pak Santo tak mempedulikan perotes Viona, lalu memasukan penisnya ke memeknya Viona, setiap inchi penis pak Santo masuk sebuah kesakitan dirasakan Viona, yg walau bukan perawan namun memeknya masih sempit.
Viona mengerang saat kepala penis menerobos masuk, namun ia sedikit tertolong oleh cairan yg keluar akibat rangsangan sebelumnya. Setelah beberapa lama . penis pak Santo terlihat terbenam di dalam memek Viona, ia menggeram puas, ia kemudian mengatur posisi untuk siap menggenjot tubuh Viona
Viona menangis kesakitan saat gigi pak Denny menggigit buah dadanya sampai lecet, namun belum juga penderitaannya berakhir pak Andre ikut ikutan menggigit buah dada Viona yg satunya, hingga kedua buah dadanya menjadi lecet
“awww..sakit…jangan..kasar kasar..pak…tolong…..” ucap Viona kesakitan
mereka berdua malah menjilati dan menyedot buah dada Viona tepat dilukanya, membuat Viona menangis kesakitan.
menahan sakit Viona menggelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, ia menyesali perkataanya tadi . ia tak sengaja bicara seperti itu, bahwa ia siap melakukan apa saja. sedikit kesadaran membuatnya ia tiba tiba berontak.
Dengan penis yg masih menancap di vagina Viona, Santo berkata
‘eeitt..mo kemana sayang….ingat kamu berjanji memberikan bakat kamu ke kita bertiga hehehehe…”
Viona lemas tak berdaya, ia hanya bisa pasrah sekarang, ia tak menyangka akan menjadi begini.
Penderitaan Viona makin bertambah saat tiba tiba pak Santo mempercepat genjotannya, memek Viona terasa sangat sakit harus menerima beban di luar kapasitasnya.
menit demi menit berlalu , menit menit penuh kesakitan bagi Viona.
diantara rasa sakit Viona merasakan cairan hangat mengalir diantara kakinya, sebentar lagi akan mencapai orgasme, pak Andre dan pak Denny sudah melepaskan mulutnya dari buah dada Viona, namun mereka masih tetap meremas remas buah dada Viona yg terlihat sudah memar dan lecet.
tiba tiba, pak Santo mencabut penisnya dari memek Viona, sambil tiba tiba membalikan tubuh Viona.
tanpa basa basi lagi ia menusukan penisnya ke anus Viona.
Viona tak sempat menjerit karena, mulutnya telah disumpal oleh penis pak Andre
dengan menahan sakit ia juga harus mengocok penis pak Andre dengan mulutnya, akhirnya karena tak tahan kesakitan Viona akhirnya tak sadarkan diri.
entah berapa lama Viona pingsan namun ketika sadarkan diri , rasa sakit itu belum hilang , bahkan penis pak Denny kini sedang menancap di memeknya, di buah dadanya terasa cairan putih kental juga di mulutnya.
“hehehe…..sudah bangun sayang……tenang sebntar lagi bapak selesai kok..” kata pak Denny.
Viona agak sedikit lega sampai tiba tiba pak Andre berkata,
“setelah ini kamu harus melayani kita bertiga sekaligus…..kalo sampe pingsan…kita akan panggil engkus satpam kampus untuk menikmati tubuh kamu juga ..hahahahah…”
Viona terdiam lemas , lelah tak berdaya berharap hari ini cepat berlalu






Posting Komentar